Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari - Hallo sahabat asuransi kesehatan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Asuransi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
link : Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Taspen
Taspen yakni bentuk praktik asuransi dimana nasabahnya yakni pegawai negeri, ibarat guru, Pegawai Negeri Sipil lainnya. Taspen ini bertujuan untuk memperlihatkan bekal bagi pegawai negeri sipil dan keluarganya yang telah pensiun. Biasanya taspen diberikan dikala para pegawai sipil telah habis masa bakti atau meninggal dunia sebelum masa pensiun.
2. Asabri
Asabri (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) merupakan contoh asuransi di Indonesia. Asabri hanya diperuntukkan bagi Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, baik darat, laut, maupun udara. Contoh asuransi ini juga diperuntukkan bagi kepolisian serta para pegawai negeri sipil yang ada di lingkungan Departemen Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia.
3. Astek
Asuransi sosial tenaga kerja (astek) diperuntukkan bagi setiap tenaga kerja. Tetapi tidak semua tenaga kerja memperoleh proteksi dari asuransi ini, yang mendapat hanya tenaga kerja yang didaftarkan oleh industrinya untuk dipertanggungkan kegiatan Astek. Untuk lebih menjamin terlaksananya proteksi tenaga kerja, pemerintah mengeluarkan PP No.33 Tahun 1977 pasal 3, dikemukakan bahwa perusahaan wajib menyelenggarakan kegiatan Astek baik dengan mempertanggungkan tenaga kerjanya yang bekerja dalam suatu ikatan kerja dengan perusahaan dalam kegiatan Asuransi kecelakaan kerja dan asuransi kematian, maupun dengan memenuhi kewajiban dalam kegiatan tabungan hari bau tanah kepada tubuh penyelenggara. Tidak semua perusahaan wajib mengikuti Astek, hanya saja perusahaan yang karyawanya sebanyak 100 pekerja atau lebih dan membayar upah para perkerjanya dengan upah minimal Rp.5.000.000,- dalam setiap bulanya.
4. Askes
Askes ini rujukan asuransi keempat. Bentuk asuransinya berupa penanggulangan biaya perobatan bagi yang namanya tercantum dalam syarat akseptor Askes. Dimana syarat pesertanya yakni sebagai berikut:
5. Pertanggungan kecelakaan penumpang
Asuransi yang ini merupakan pertolongan berupa jaminan kepada setiap penumpang kendaraan umum (semua angkutan yang dipakai masyarakat banyak), yang sewaktu pembelian tiket kendaraan tersebut lazimnya terus membayar iuran wajib.
6. Asuransi kecelakaan kemudian lintas
Yang menjadi peserta asuransi kecelakaan kemudian lintas yakni setiap orang yang mengalami kecelakaan, dan pada waktu terjadi kecelakaan berada diluar kendaraan. Yang membayar iuran bentuk ini yakni para pemilik kendaraan, dimana iuranya itu dibayarkan dikala pengurusan STNK (surat tanda kendaraan bermotor), yaitu pos SWKLJ (sumbangan wajib dana kecelakaan kemudian lintas jalan)
Demikian bahasan singkat seputar contoh rujukan asuransi, biar bermanfaat.
Anda sekarang membaca artikel Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari dengan alamat link https://asuransikesehatanpilihanterbaik.blogspot.com/2015/07/contoh-referensi-asuransi-dan.html
Judul : Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
link : Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh asuransi bergotong-royong bentuk-bentuk praktik asuransi yang ada. Beberapa rujukan yang masuk dalam kategori praktik asuransi:Contoh Contoh Asuransi dan Penerapanya dalam kehidupan Sehari-Hari |
Taspen yakni bentuk praktik asuransi dimana nasabahnya yakni pegawai negeri, ibarat guru, Pegawai Negeri Sipil lainnya. Taspen ini bertujuan untuk memperlihatkan bekal bagi pegawai negeri sipil dan keluarganya yang telah pensiun. Biasanya taspen diberikan dikala para pegawai sipil telah habis masa bakti atau meninggal dunia sebelum masa pensiun.
2. Asabri
Asabri (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) merupakan contoh asuransi di Indonesia. Asabri hanya diperuntukkan bagi Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, baik darat, laut, maupun udara. Contoh asuransi ini juga diperuntukkan bagi kepolisian serta para pegawai negeri sipil yang ada di lingkungan Departemen Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia.
3. Astek
Asuransi sosial tenaga kerja (astek) diperuntukkan bagi setiap tenaga kerja. Tetapi tidak semua tenaga kerja memperoleh proteksi dari asuransi ini, yang mendapat hanya tenaga kerja yang didaftarkan oleh industrinya untuk dipertanggungkan kegiatan Astek. Untuk lebih menjamin terlaksananya proteksi tenaga kerja, pemerintah mengeluarkan PP No.33 Tahun 1977 pasal 3, dikemukakan bahwa perusahaan wajib menyelenggarakan kegiatan Astek baik dengan mempertanggungkan tenaga kerjanya yang bekerja dalam suatu ikatan kerja dengan perusahaan dalam kegiatan Asuransi kecelakaan kerja dan asuransi kematian, maupun dengan memenuhi kewajiban dalam kegiatan tabungan hari bau tanah kepada tubuh penyelenggara. Tidak semua perusahaan wajib mengikuti Astek, hanya saja perusahaan yang karyawanya sebanyak 100 pekerja atau lebih dan membayar upah para perkerjanya dengan upah minimal Rp.5.000.000,- dalam setiap bulanya.
4. Askes
Askes ini rujukan asuransi keempat. Bentuk asuransinya berupa penanggulangan biaya perobatan bagi yang namanya tercantum dalam syarat akseptor Askes. Dimana syarat pesertanya yakni sebagai berikut:
- Pegawai negeri yang masih aktif bertugas,
- Pensiunan pegawai negeri dan Purnawirawan ABRI,
- Anggota keluarga dari nomor 1 dan 2, yaitu suami atau istri, belum dewasa sah ataupun belum dewasa angkat yang masih berumur dibawah 18 tahun dan belum menikah.
5. Pertanggungan kecelakaan penumpang
Asuransi yang ini merupakan pertolongan berupa jaminan kepada setiap penumpang kendaraan umum (semua angkutan yang dipakai masyarakat banyak), yang sewaktu pembelian tiket kendaraan tersebut lazimnya terus membayar iuran wajib.
6. Asuransi kecelakaan kemudian lintas
Yang menjadi peserta asuransi kecelakaan kemudian lintas yakni setiap orang yang mengalami kecelakaan, dan pada waktu terjadi kecelakaan berada diluar kendaraan. Yang membayar iuran bentuk ini yakni para pemilik kendaraan, dimana iuranya itu dibayarkan dikala pengurusan STNK (surat tanda kendaraan bermotor), yaitu pos SWKLJ (sumbangan wajib dana kecelakaan kemudian lintas jalan)
Demikian bahasan singkat seputar contoh rujukan asuransi, biar bermanfaat.
Demikianlah Artikel Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sekianlah artikel Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Contoh Referensi Asuransi Dan Penerapanya Dalam Kehidupan Sehari-Hari dengan alamat link https://asuransikesehatanpilihanterbaik.blogspot.com/2015/07/contoh-referensi-asuransi-dan.html